Pages

Selamat Datang

Senin, 06 September 2021

Inner Beauty




Kawan, arti dari sebuah kata.
Karena kau adalah wanita.
Dimana gagasan dan pola pikir menjadi utama.
Menjadi kakak bak sebuah panutan.
Menjadi adik yang mengikuti kebaikan.
Menjadi anak yang menjaga ketaatan.
Dan madrasah bagi sikecil hingga dewasa.
Begitupun pendamping yang mulia.
Kawan, itulah fitrah karena kita wanita.

Pendidikan bukan untuk ajang bergengsi.
Kecukupan materi bukan sebagai pemenuhan nafsu.
Kecantikkan tak pula lambang kesombongan.
Dan ketaqwaan sebuah keharusan.
Begitulah fitrahnya karena kita wanita.

Wanita, Tiang agama bagi sebuah negara.
Pendamping hidup bagi laki-laki hebat.
Madrasah utama bagi seorang anak.
Dan syurga dibawah telapak kakiknya.
Juga syurga bagi orang tuanya pula.

Seandainya kita tau hakikat nya sebagai wanita , 
pasti semua orang akan menjaga fitrahnya yang mulia.


by.  kireyalazzam

Senyum dan Kebahagian.

 

Entahlah, seakan waktu memang cepat berlalu.
Ada keraguan dalam diri kenapa aku dan harus.
Kadang juga, keyakinan tumbuh terdetak sekilas.
Namun sadarku kini benar-benar membangunkan lamunan.
Ada hal menjadi pembatas untukku dalam sabar.

Terima kasih telah mengajarkan ketenangan dalam diam.
Menumbuhkan percaya agar aku bisa.
Langkah kita tak tergesa, namun hari selalu memberi irama membentuk melody.
Syukurku atas pertemuan, walau tak harus pasti berujung.
Kini, hampir tak terbendung air mata.
Bukan karena sedih menyapa.
Haruku akan hadirnya, menjadikan aku tenang menapaki jejak hari berikutnya.

KepadaNya dari dulu selalu kita tautkan.
Akan hal yang memang tak pernah ingin kita perdebatkan.
Diam selalu menjadi kekuatan.
Membuka mata mereka seakan panutan.
Menjadi pelajaran untuk berjuang.
Bahwa hanya padaNya kita serahkan.
Begitu pula ambisi butuh keyakinan.
Keikhlasan akan sebuah rizky yang tak tertukar.
Karena ketenangan adalah pondasi bagi seorang pemenang.

Kebahagian dalam diamku.
Terima kasih telah mengajarkan kesabaran lewat kata dan sikap yang terlihat jelas pada detik ini dan ratusan hari yang lalu.

by. kireyalazzam

Kematian lebih baik ketika bukan lagi tentangNya.

 

Adakah kini segala tipu daya menutup mata telinga dan hati?
Allah, apakah cita-cita ini terlalu tinggi?
hingga mereka mencoba menghakimi.
Allah, apakah doa yang terpanjatkan terlalu dalam?
hingga keadaan menyulitkan.
Allah, apakah tujuan terlalu sempurna?.
hingga ujian menunggu giliran.
Allah mengapa semua menjadikan kaki tidak lagi siap menapaki bumi?
Karena beratnya kekecewaan seakan tidak terbendung.
Allah, masihkan nafas memompa jantung?
Atau nyawa telah pergi meninggalkan raga.
Allah, ketetapan itu pastilah adil.
Takdir bagi manusia yang kau pilih.
Tapi seakan Bukan ingin terkabul sempurna.
Namun petaka menyapa dengan hebatnya.
Semoga kisah hanya lamunan.
Atau terkaan karena lemahnya pikir.
Jika iman tak berperan dalam memutuskan.
Pasti keegoisan bersanding dengan penyesalan.
Sungguh allah mengikuti alur pada naskah.
Sebuah harapan akan tertata indah.
hingga kita lupa tangis pernah pecah sederas-derasnya.
Sesak dada tidak terkira, ketika senyum berbalas air mata.
Sungguh kejam dunia, jangan lah lagi kau mengejarnya.
Pasti tak kau temukan ujungkan.
Dan bahagia hanya angan belaka.
Bodohnya diri menimpa.
Malu pada pemilik semesta.
Memberi tidak terkira.
Menyayangi dengan hebatnya.
Sadarku, mecahkan asa.
Tiada yang ku punya.
Tiada perlu upaya ku bawa.
Biarkan suratan menuliskan cerita karenaNya.
BersamaNya semua akan baik-baik saja.
Walau kurasa detik berhenti.
Hari tak berganti dan mentari memilih pergi.
Cukuplah allah bagiku.
Karena kematian adalah kepastian.
Sedang yang tampak didepanku, hanya ilusi semata.
karya : kireyalazzam

Minggu, 05 September 2021

Goresan Ukthi





============== Harapan ============

Akhirnya waktu memberi ruang untuk bernafas tenang,
tanpa pelik dan rumit tersimpan. 
Hasrat masih enggan berdesir, detak juga tak menunjukkan ingin. 
Sekilas lalu membayangi, biar waktu berangsur membawa pergi. 
Hari akan datang kelak memberi ruang kembali. 

Membiarkan senyum yang malu-malu untuk dilepaskan, merasakan detak hebat sulit dihentikan, hingga menunggu waktu yang lama bergerak jika tanpa temu. 
Kita, aku ,dia dan mereka. 
Sama-sama mencoba pulih dari keadaan yang sulit. 
Walau permukaan seakan tampak biasa. 
Tapi kita belum benar-benar lupa. Pada cerita yg pernah hampir tersurat.
Semoga lalu menjadi alasan untuk lebih baik, memberi temu terakhir pada kebahagian yang sama-sama diperjuangkan. 
 Amin, untuk kau aku dia dan mereka.

by : kireyalazzam

===============================================================================

Begitulah allah, tidak salah dalam memutuskan.
Tidak akan kebaikan bersanding dengan keburukan.
Dimana sebuah tujuan yang pasti, membutuhkan ikatan yang kuat pula.
Semua telah dipasangkan. Yang terbaik tidak akan tertarik dengan yang tak baik. Begitupun sebaliknya, yang tak baik tidak akan tertarik pada yang baik. Walaupun semua mengarah pada kebaikan. tapi sadarilah, allah akan menggetarkan hatimu sesuai jalan yang kau pilih.
Kesucian seorang manusia tidaklah bisa dilihat dari permukaan.
Ia tersimpan begitu dalam hingga allah lah yang mengerti siapa kita.
Ketaqwaan juga tak bisa kau ukur dari sesuatu yang hanya tampak oleh matamu.
Sungguh iman tidak bisa diwariskan.
Dan keimanan pondasi utama atas kemuliaan.
Orang-orang fasik mengejar ketikpastian.
Kebodohan tampak dari apa yang menjadi pertimbangan.
Sungguh dunia menutup mata mereka yang mengejarnya.
Dan hari akhir pastilah milik mereka yang menjadikan bumi layaknya penjara.
Sungguh allah mengajarkanku atas sebuah ketetapan.
Takdir hidup yang selalu menjadi pelajaran.
Andai bisa kita meramal masa depan, pasti tidak akan ada pertimbangan yang menjenuhkan.
Karena hakikatnya hati membutuhkan.
Sebatas keberanian mengarungi masa depan.
Bukankah ini diukur dari keimanan?
Dimana ketaqwaan adalah pondasinya.
Dan disanalah engkau tuai kebahagiaan.
Hingga maut memisahkan.
by : kireyalazzam


Semoga Bermanfaat

 

Blogger news

Blogroll

About