Adakah kini segala tipu daya menutup mata telinga dan hati?
Allah, apakah cita-cita ini terlalu tinggi?
hingga mereka mencoba menghakimi.
Allah, apakah doa yang terpanjatkan terlalu dalam?
hingga keadaan menyulitkan.
Allah, apakah tujuan terlalu sempurna?.
hingga ujian menunggu giliran.
Allah mengapa semua menjadikan kaki tidak lagi siap menapaki bumi?
Karena beratnya kekecewaan seakan tidak terbendung.
Allah, masihkan nafas memompa jantung?
Atau nyawa telah pergi meninggalkan raga.
Allah, ketetapan itu pastilah adil.
Takdir bagi manusia yang kau pilih.
Tapi seakan Bukan ingin terkabul sempurna.
Namun petaka menyapa dengan hebatnya.
Semoga kisah hanya lamunan.
Atau terkaan karena lemahnya pikir.
Jika iman tak berperan dalam memutuskan.
Pasti keegoisan bersanding dengan penyesalan.
Sungguh allah mengikuti alur pada naskah.
Sebuah harapan akan tertata indah.
hingga kita lupa tangis pernah pecah sederas-derasnya.
Sesak dada tidak terkira, ketika senyum berbalas air mata.
Sungguh kejam dunia, jangan lah lagi kau mengejarnya.
Pasti tak kau temukan ujungkan.
Dan bahagia hanya angan belaka.
Bodohnya diri menimpa.
Malu pada pemilik semesta.
Memberi tidak terkira.
Menyayangi dengan hebatnya.
Sadarku, mecahkan asa.
Tiada yang ku punya.
Tiada perlu upaya ku bawa.
Biarkan suratan menuliskan cerita karenaNya.
BersamaNya semua akan baik-baik saja.
Walau kurasa detik berhenti.
Hari tak berganti dan mentari memilih pergi.
Cukuplah allah bagiku.
Karena kematian adalah kepastian.
Sedang yang tampak didepanku, hanya ilusi semata.
karya : kireyalazzam
Senin, 06 September 2021
Kematian lebih baik ketika bukan lagi tentangNya.
Minggu, 05 September 2021
Goresan Ukthi
============== Harapan ============
Akhirnya waktu memberi ruang untuk bernafas tenang,
tanpa pelik dan rumit tersimpan.
Hasrat masih enggan berdesir, detak juga tak menunjukkan ingin.
Sekilas lalu membayangi, biar waktu berangsur membawa pergi.
Hari akan datang kelak memberi ruang kembali.
Membiarkan senyum yang malu-malu untuk dilepaskan, merasakan detak hebat sulit dihentikan, hingga menunggu waktu yang lama bergerak jika tanpa temu.
Kita, aku ,dia dan mereka.
Sama-sama mencoba pulih dari keadaan yang sulit.
Walau permukaan seakan tampak biasa.
Tapi kita belum benar-benar lupa. Pada cerita yg pernah hampir tersurat.
Semoga lalu menjadi alasan untuk lebih baik, memberi temu terakhir pada kebahagian yang sama-sama diperjuangkan.
Amin, untuk kau aku dia dan mereka.
by : kireyalazzam
===============================================================================
Begitulah allah, tidak salah dalam memutuskan.
Tidak akan kebaikan bersanding dengan keburukan.
Dimana sebuah tujuan yang pasti, membutuhkan
ikatan yang kuat pula.
Semua telah dipasangkan. Yang terbaik tidak akan
tertarik dengan yang tak baik. Begitupun sebaliknya, yang tak baik tidak akan
tertarik pada yang baik. Walaupun semua mengarah pada kebaikan. tapi sadarilah,
allah akan menggetarkan hatimu sesuai jalan yang kau pilih.
Kesucian seorang manusia tidaklah bisa dilihat
dari permukaan.
Ia tersimpan begitu dalam hingga allah lah yang
mengerti siapa kita.
Ketaqwaan juga tak bisa kau ukur dari sesuatu
yang hanya tampak oleh matamu.
Sungguh iman tidak bisa diwariskan.
Dan keimanan pondasi utama atas kemuliaan.
Orang-orang fasik mengejar ketikpastian.
Kebodohan tampak dari apa yang menjadi
pertimbangan.
Sungguh dunia menutup mata mereka yang
mengejarnya.
Dan hari akhir pastilah milik mereka yang
menjadikan bumi layaknya penjara.
Sungguh allah mengajarkanku atas sebuah
ketetapan.
Takdir hidup yang selalu menjadi pelajaran.
Andai bisa kita meramal masa depan, pasti tidak
akan ada pertimbangan yang menjenuhkan.
Karena hakikatnya hati membutuhkan.
Sebatas keberanian mengarungi masa depan.
Bukankah ini diukur dari keimanan?
Dimana ketaqwaan adalah pondasinya.
Dan disanalah engkau tuai kebahagiaan.
Hingga maut memisahkan.
by : kireyalazzam
Semoga Bermanfaat
